Senin, 17 Juni 2013

Sebutir jadi 7 bulir,tiap bulir ada 700

Sepulang dari tempat kekasih (cieeeeee…) seperti biasa, aku melewati lampu merah yg didekat menara itu, lalu kutengok bapak yang nampak tak terlalu tua, berbadan cukup gemuk, dan duduk di trotoar yg memisahkan jalan raya, bapak ini layaknya lagu letto yg berjudul “Ruang Rindu” karena datang dan pergi oh begitu saja, kadang duduk disitu, kadang tiada, aku pun bingung apa yang dilakukan bapak ini disitu, dia tidak minta-minta, tidak juga seorang pengamen, entah Allah berencana apa, hari ini q lihat dia sedang menghitung uang yang terdiri dari lima ribuan,dan seribuan, lalu datanglah seorang anak yg umurnya kira-kira  9 tahunan dari arah yang berlawanan bersama ibunya yang diseberang jalan.    bingung gmana ngebayangin posisinya??   Neh saya kasih ilustrasi gambarnya, haha…..

jangan dinilai gambarnya ya,, hehehe




Anak itu mencoba minta-minta pada bapak tersebut . Melihat anaknya minta-minta pada orang yang lebih susah, ibunya hanya berteriak “jangan!” pada anaknya. Pikiran su’uzan ku keluar, ku pikir bapak itu tidak akan memberi anak itu uang,  dan faktanya bapak itu menyisihkan uang ribuan dan mengambil lima ribuan untuk diberikan pada anak itu, anak itu pun senyum pada ibunya diseberang jalan. Lalu tak terasa lampu hijau pun menyala dan aku secara pelan menjalankan kendaraanku sambil mengenali wajah bapak itu.
Sungguh suatu kejadian yang sangat mengetuk pintu hati, dan bukanlah suatu kebetulan belaka, Allah telah menunjukkan hal kecil namun amat berpengaruh dalam menjalani hari demi hari. Beberapa hari kemudian aku melihat bapak itu kesekian kalinya duduk di trotoar itu, tak lama kemudian beberapa orang yang berhenti di lampu merah itu memberikan rizkinya kepada bapak itu dengan jumlah yang ku pikir cukup besar untuk bapak itu, dan baru ku tahu ternyata bapak itu memiliki kaki yang tidak normal. Dan perlu ditekankan lagi bahwa bapak itu tidak minta-minta, tapi orang-orang merasa iba dan terketuk hatinya untuk memberi sedikit rizki untuk bapak itu.
Dan mungkin boleh sedikit kita ber ”wisata hati” sekaligus menutup goresan ini dengan terjemahan dari Surah Al-Baqarah : 261 :      Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir terdapat  seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Al-Baqarah: 261)

(mohon kritik dan sarannya,terima kasih)

Tidak ada komentar: